Hola, aku akan kembali mereview sebuah produk skin care yang aku gunakan sendiri. Sebenarnya aku udah lama banget, sekitar setahunan memakai produk dari Oriflame ini. Tapi karena waktu itu aku belum berencana membuat sebuah review, jadi aku baru bisa membuatnya sekarang.
Produk ini adalah krim malam favorit, yang aku pake dari setahun yang lalu. Bukan karena alasan udah lama langganan pakai produk ini, tapi karena produk ini nggak habis-habis. Duh, kapan habisnya sih? Aku sampe bosen loh, kan udah nggak tahan godaan buat nyobain produk krim malam lainnya.
Tapi bukan berarti produk dari Oriflame ini nggak bagus, karena selama memakainya aku nggak pernah ada keluhan. Penasaran seperti apa?
Karena produk ini udah lama banget nangkring di meja riasku, aku udah nggak punya kotak kardusnya, yang mana disitu tercantum bahan dan deskripsi produk yang lengkap. Agar review ini nggak sia-sia, aku akan cantumkan deskripsi produk yang aku peroleh dari website resmi Oriflame ya.
Komposisi Produk
AQUA, GLYCERIN, ETHYLHEXYL PALMITATE, PENTAERYTHRITYL DISTEARATE, BIS-DIGLYCERYL POLYACYLADIPATE-2, DICAPRYLYL ETHER, DIMETHICONE, MYRISTYL MYRISTATE, CETEARYL ALCOHOL, CETEARYL GLUCOSIDE, COCOGLYCERIDES, SODIUM POLYACRYLATE, MEL, IMIDAZOLIDINYL UREA, CAPRYLYL GLYCOL, SODIUM STEAROYL GLUTAMATE, METHYLPARABEN, SINE ADIPE LAC, PROPYLPARABEN, PARFUM, DISODIUM EDTA, LINALOOL, HEXYL CINNAMAL, CITRONELLOL, HYDROXYCITRONELLAL, PHENOXYETHANOL, CI 47005, CI 14700
Dalam keterangan di website Oriflame, tertera tulisan "Stok Terakhir" yang menandakan produk ini tidak akan diproduksi kembali atau sudah hampir habis? Idk, tapi aku harap sih masih diproduksi ya, karena siapa tahu aku akan cocok sampai akhir.
Kesan pertamaku saat memakai produk ini adalah aku suka banget dengan wangi khasnya. Jika kalian pernah memakai produk dari Oriflame varian Milk & Honey tentu nggak akan asing dengan aroma khas ini. Wanginya mirip seperti campuran madu dengan sesuatu yang serba oily, entah apalah itu. Mungkin susu seperti yang tertulis pada produknya?
Tapi yang jelas aku suka banget dengan wanginya, bikin tenang. Emang cocok banget digunakan sebagai aroma di malam hari, karena bikin tidur jadi lebih bersemangat. Eits, tapi bukan berarti produk ini nggak ada kekurangannya loh.
Teksturnya itu ketika dicolek dari kontainernya, benar-benar terkesan berminyak. Seperti lilin. Dan, memang tak seperti produk lain yang memiliki spatula, kekurangannya adalah tidak adanya aplikator yang memudahkan kita untuk mencolek krim, sehingga keseluruhan isi krim mungkin saja terkontaminasi dengan tangan kita.
Untuk menyiasati wajah berubah jadi kilang minyak, aku selalu mengoleskan ke wajah tipis-tipis sekali. Banget-banget tipisnya supaya saat bangun tidur, aku nggak mendapati wajahku aktif memproduksi minyak semalaman.
Tapi efek positifnya, wajah jadi berasa halus banget dan kenyal, duh nggak kalah deh sama produk dari Korea Selatan yang klaimnya memberikan efek kenyal, glowing dan halus banget bak porselen. Lalu berapa harganya? Hmm, jujur aja sih aku lupa. Kalau aku lihat di website resminya, harga sekitar Rp 129.000. Menurut kalian mahal atau standar?
Produk ini memang memberikan efek halus dan kenyal pada wajah, tapi nggak serta merta wajahku jadi berubah putih kayak orang Korea ya. Big no! Yang aku suka dari produk-produk Oriflame adalah mereka menyediakan berbagai produk yang entah kenapa selalu berefek bagus ke aku. Maksudnya, aku nggak pernah tuh mengalami yang namanya purging selama pemakaian produk dari Oriflame.
Bahkan produk sekelas Hada Labo yang katanya aman untuk ibu hamil saja aku bisa purging parah loh! Yah, entahlah sih. Yang jelas aku udah kapok pakai sabun muka dari Hada Labo jika aku pengen wajahku damai sentosa nggak memberontak lagi seperti dulu.
Nah, sekian dulu review singkat dariku. Ini bukan review sedetil ala Beauty Blogger ya, karena memang blog ku nggak aku fokuskan pada segala hal yang berbau kecantikan. Tapi terima kasih banget yang udah berkenan membaca reviewku ini.
Berapa penilaianku untuk produk Oriflame ini (astaga, judulnya panjang banget jadi males ngetik ulang) ?